10+ Cara agar Website Muncul di Pencarian Google Gratis

Hanya di kalangan kaum perempuan bangsawan dan hartawan adalah semacam “kerajinan”, semacam “kegiatan”, yang saya namakan ” tingkatan kesatu ” daripada pergerakan wanita. Sebab partai-pelopor yang di dalam kalbunya sendiri masih slewang-sleweng, partai-pelopor yang di dalam kalangan sendiri masih ragu-ragu, partai­ pelopor yang demikian itu mustahil bisa memelopori massa! Hal tersebut karena masih sedikit yang menulis keyword tersebut atau kompetitor anda bukanlah blog yang besar. Yang terpikul oleh a z a s atau prinsip! Tetapi kita, yang justru membentuk pergerakan yang memikul alam dan terpikul alam, memikul natuur dan terpikul natuur, kita yang tidak mau buta, harus justru mengambil antitese ini sebagai uger-ugernya semua kita punya azas perjoangan dan semua kita punya taktik. Tetapi machtsvorming kita haruslah machtsvorming yang terpikul oleh suatu azas: azas a n t i t e s e antara sana dan sini, azas perlawanan­ zonder-damai antara sana dan sini, azas kemerdekaan ­nasional, azas keMarhaenan, azas bukan tawar-menawar tapi mau menggugurkan stelsel kapitalisme-imperialisme samasekali, azas mau mendirikan suatu masyarakat-b a r u di atas runtuhan-runtuhannya kapitalisme-imperialisme itu, yang terpikul oleh kesama-rasa-sama-rataan. Radikalisme, – teram­bil dari perkataan radix, yang artinya a k a r -, radikalisme haruslah azas machtsvorming Marhaen: berjoang tidak setengah-setengahan tawar-menawar tetapi terjun sampai ke akar-akarnya kesengitan antitese, tidak setengah-setengahan hanya mencari “untung ini hari” sahaja tapi mau menjebol stelsel kapitalisme-imperialisme sampai ke akar-akarnya, tidak setengah-setengahan mau mengadakan pero­bahan-perobahan yang kecil-kecil sahaja tapi mau mendirikan masyarakat baru samasekali di atas akar-akar yang baru, – berjoang habis­habisan tenaga membongkar pergaulan hidup sekarang ini sampai keakar-akarnya untuk mendirikan pergaulan hidup baru di atas akar-akar yang baru.

Mungkin di daerah perkotaan untuk mengakses pendidikan dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi sangat mudah sedangkan di daerah desa bahkan pelosok Indonesia harus menempuh pejalanan yang jauh dan lama. Juga kita kaum Marhaen Indonesia tak cukup dengan menggerutu sahaja. Di atas lapangan kemasyarakatan satu kemajuan, oleh karena pekerjaan di masyarakat menjadi satu kegembiraan; di atas lapangan cinta dan keibuan satu kemajuan, oleh karena wanita dapat cukup waktu untuk menjalankan cinta dan keibuan, itu – dan dapat menjalankannya dalam suasana kebahagiaan pula. Tingkat kedua adalah pergerakan kaum wanita atasan yang karena tumbuhnya industrialisme kapitalis kekurangan pekerjaan dan lantas menuntut diberi pekerjaan, tingkat ketiga adalah pergerakannya kaum wanita jelata yang karena tunlbuhnya industrialisme kapitalis terlalu ditindas oleh pekerjaan dan lantas menuntut permanusiaannya pekerjaan. Mereka berkata, bahwa kita, karena kita berazas “kesendirian”, tidak boleh mencari perhubungan samasekali dengan lain-lain bangsa. Amboi, – tidak boleh mencari perhubungan samasekali: dengan lain-lain bangsa! Lemparkanlah jauh-jauh tempurung­mu, dan carilah perhubungan dengan semua musuh-musuhnya Rahwana Dasamuka yang kita musuhi! Lihatlah, betapa imperialisme-imperialisme yang diusahakan gugurnya oleh bangsa­-bangsa tetangga itu, satu per-satunya j u g a duduk di atas masyarakat kits, menjadi kepala-kepalanya Rahwana Dasamuka yang kita musuhi itu!

Lemparkanlah semangat katak itu jauh-jauh, dan insyafkanlah betapa faedahnya kita berjabatan tangan dengan bangsa-bangsa tetangga itu, yang sebenarnya satu musuh dengan kita, satu lawan dengan kita, satu seteru, satu tandingan! Imperialisme yang meraja­lela di Indonesia hanyalah bisa kita kalahkan dengan selekas-lekasnya, kalau kita berjabatan tangan dengan bangsa-bangsa Azia di luar pagar, mengadakan eenheidsfront, barisan persatuan, dengan bangsa-bangsa Azia di luar pagar. 1) Artinya concessie: Kalau si musuh, karena d e s a k a n kita, lantas m e n u r u t i sebagian atau semua tuntutan-tuntutan kita, maka si musuh itu adalah menjalankan concessie. Keadaan yang senyatanya ialah, bahwa kaum sana di sini itu tidak buat mendengarkan keadilannya kitapunya tuntutan, tidakpun buat menurut kitapunya tuntutan itu bilamana “sudah ternyata adilnya”, tetapi ialah tak lain tak bukan buat urusan sendiri, buat kepentingan sendiri, buat keuntungan sendiri, – adil atau tidak adil. Jelasnya ialah, bahwa kita, harus berpolitik keperibadian, dan jangan berpolitik kedirian. Bagaimana jelasnya? Jelasnya ialah, bahwa “kesendirian” itu haruslah keperibadian, dan bukan kedirian. Tidakkah sana senang akan terusnya penjajahan Indonesia sampai ke zaman akhirnya alam, tidakkah sana senang akan terusnya kecakrawartian di atas semua bagian daripada masyarakat Indonesia, tidakkah sana hidup justru daripada sini?

Perkataan Jawaharlal Nehru ini adalah perkataan yang cocok sekali buat perjoangan Marhaen di Indonesia melawan musuh yang juga kuat dan membuta-tuli itu. Apa yang Marhaen satu persatunya tidak bisa menciptakan, apa yang Marhaen satu persatunya tidak bisa “menyemangatkan” dan “memaukan”, dapatlah diciptakan oleh luluhan Marhaen yang sudah menjadi massa itu. Ia dus bukan gundukan Rakyat-jelata sahaja yang berlain-lainan semangat dan ke­mauan, ia bukan mitsalnya gundukan Rakyat-jelata pada waktu hari Lebaran, – yang sebagian ingin pergi ke kuburan, yang sebagian ingin pergi berjalan-jalan pamer pakaiannya yang baru, yang sebagian lagi ingin pergi menemui pamili keluarganya untuk bersilaturrahmi ia adalah suatu luluhan yang satu semangatnya, s a t u kemauannya, satu tekad­nya, s a t u rokhani dan jasmaninya. Penting bagi Anda untuk melakukan pemilihan keyword pada artikel yang akan Anda buat. Apakah Pengertian Artikel SEO Friendly? Untuk bisa menerapkan strategi marketing terbaik anda perlu membuat konten artikel SEO friendly dengan mengikuti aturan algoritma Google yang mampu menarik para audiens. Tambahkan link internal ke artikel lain pada situs website Anda… Memang yang sebenar-benarnya disebutkan politik, itu bukanlah kepandaian putar lidah, bukan kepandaian menggerutu dengan hat dendam terhadap pada kaum sana, bukan kepandaian tawar-menawar, tetapi politik buat kaum Marhaen hanyalah menyusun machtsvorming dan mem­perusahakan machtsvorming itu,- machtsvorming yang ter­pikul oleh a z a s yang r a d i k a l.